Home » Beranda Nusantara » Tolak di Swab dan Tantang Aparat, 2 Pemuda di Sidatapa Bali Dihajar Anggota TNI
pasang-iklan-atas

Tolak di Swab dan Tantang Aparat, 2 Pemuda di Sidatapa Bali Dihajar Anggota TNI

Pembaca : 27
IMG_20210824_131237_534

ALAIMBELONG.ID – Buleleng. Sebuah video yang memperlihatkan beberapa orang prajurit TNI melakukan kekerasan terhadap dua warga di Bali, viral di media sosial. Dalam video berdurasi singkat tersebut, sejumlah oknum TNI ini nampak sangat murka pada dua yang berbaju putih sambil dipukuli, ditendang dan dilempari dengan ember.

Menanggapi beredarnya video singkat tersebut, Kapenrem 163/Wira Satya Mayor Arm Ida Bagus Putu Diana Sukertia mengakui adanya aksi pemukulan yang dilakukan sejumlah anggota TNI kepada warga. Dia menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Senin, 23 Agustus 2021 pukul 8.00 WITA di Desa Sidatapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng.

Namun Ida Bagus Putu Diana Sukertia meminta masyarakat melihat perisiwa pemukulan itu secara utuh. 

“Menanggapi apa yang beredar di media sosial (video singkat yang beredar) mohon dilihat secara utuh, bukan sepenggal saja tanpa melihat apa penyebab awal atau proses terjadinya,” kata Kapenrem 163/Wira Satya Mayor Arm Ida Bagus Putu Diana Sukertia saat dikonfirmasi di Denpasar, Bali, Senin (23/8/2021) malam sebagaimana dikutip dari ANTARA.

Menurut Ida Bagus Putu Diana Sukertia, masyarakat harus paham penyebab terjadinya pemukulan agar tidak menimbulkan spekulasi berlebihan. 

Ida Bagus Putu Diana Sukertia menerangkan, peristiwa ini diawali adanya dua orang pemuda yang menolak di tes antigen. Pemuda ini bahkan memukul bagian kepala Dandim 1609/Buleleng.

Aksi pemuda ini membuat para anggota TNI yang ada di lokasi bertindak spontan memukuli pemuda tersebut.

Dilansir dari ringtimesbali.com (23/8/21) kronologis peristiwa tersebut bermula dari digelarnya tes Rapid Antigen terhadap warga masyarakat Desa Sidetapa, Buleleng atas permintaan dari para aparat desa dan para tokoh masyarakat Desa Sidetapa yang diselenggarakan oleh Kodim 1609/Buleleng bekerjasama dengan Puskesmas Banjar I dan dipimpin langsung oleh Dandim 1609/Buleleng, Letkol Inf Muhamad Windra Lisrianto, SE.,M.I.K.

Giat yang berlangsung pada pukul 08.00 WITA yang di gelar di Wantilan Pura Bale Agung, desa Sidetapa, dilanjutkan dengan kegiatan Swab kepada warga masyarakat Desa Sidetape secara acak.

Pada pukul 09.45 WITA saat pelaksanaan tes Swab berjalan, dua pemuda berboncengan dengan menggunakan sepeda motor warna Silver dengan tidak memakai masker, dihentikan oleh anggota Tim Nanggala.

Dua pemuda tersebut diketahui, tidak mau berhenti dan justru menabrak salah satu anggota Kodim 1609/Buleleng yang tergabung di Tim Nanggala atas nama Kopda Made Sastrawan.

Kejadian tersebut dilihat oleh anggota BKO dari Raider 900/SBW atas nama Pratu Gagas Ribut Suprianto, NRP 31170543240197, jabatan Pok Ko Mori Ton 2, Kompi B, Yonif Raider 900/SBW, yang mengejar pelau namun ternyata tidak berhasil dikejar.

Berselang waktu 5 menit kedua pemuda tersebut balik menuju ke anggota BKO dan menanyakan dengan nada menantang dan suara kencang.

“Kenapa – Kenapa kamu memanggil saya” yang kemudian di jawab oleh anggota BKO “Kenapa kamu menabrak anggota”.

Lalu anggota BKO membawa kedua pemuda tersebut ke Komandan Kodim 1609/Buleleng untuk dilaksanakan tes Swab.

Namun pihak keluarga dari kedua pemuda tersebut datang dengan jumlah kurang lebih 5 orang dan langsung menarik kedua pemuda tersebut dengan tujuan agar tidak dilaksanakan tes Swab kepada pelaku.

Dandim pun kemudian menyampaikan kepada anggota BKO untuk menahan kedua pemuda tersebut agar bisa melaksanakan tes Swab.

Namun tetiba, Dandim 1609/Buleleng mendapat pukulan di kepala bagian belakang sebelah kanan oleh orang yang tidak dikenal.

Melihat kejadian tersebut maka anggota BKO Raider berusaha mengamankan pelaku, karena pelaku melawan maka secara tidak sengaja/spontan terjadilah baku pukul hingga terjadilah aksi anarkis yang dilakukan anggota pada pemuda tersebut.

Atas kejadian itu, keluarga pelaku lalu membawa pelaku pulang ke rumah yang didampingi langsung oleh Dandim 1609/Buleleng untuk melaksanakan mediasi guna menyelesaikan permasalahan tersebut.

Kejadian ini menyebabkan pelaksanaan swab antigen di Desa Sidetapa ditunda untuk sementara waktu sampai dengan kondisi yang memungkinkan. (RB)

Berita Terkait