Home » Lipu Papalan » Banggai Kepulauan » Ketum MW KAHMI Sulteng Dukung Gagasan DOB Provinsi Banggai Raya, Andi Mulhanan : BanggaiKep Jadi Ibukota Itu Memungkinkan
pasang-iklan-atas

Ketum MW KAHMI Sulteng Dukung Gagasan DOB Provinsi Banggai Raya, Andi Mulhanan : BanggaiKep Jadi Ibukota Itu Memungkinkan

Pembaca : 102
20221011_152532

ALAIMBELONG.ID – Salakan. Gagasan Pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Provinsi Banggai Raya dengan Ibukota di Banggai Kepulauan (BanggaiKep) yang dikemukakan Koordinator Presidium Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) BanggaiKep Muhammad Aris Susanto, mendapat dukungan dari Ketua Umum Majelis Wilayah KAHMI Sulawesi Tengah, H. Andi Mulhanan Tombolotutu, SH.

Menurut Mulhanan bila melihat proses DOB Sulawesi Timur (Sultim) yang berbelit dan kecenderungan daerah penyangga lainnya seperti Kabupaten Tojo Una-una dan Morowali yang lebih dekat secara kultural dengan Kabupaten Poso, maka gagasan DOB Provinsi Banggai Raya patut dipertimbangkan.

“Kalau Sultim lama dan berbelit-belit, apalagi bila melihat kecendenrungan Tojo Una-una dan Morowali yang secara emosional dan budaya lebih dekat dengan Poso, ya kenapa tidak bentuk saja Banggai Raya,”ungkap Mulhanan saat menyampaikan sambutan usai mengukuhkan MD KAHMI BanggaiKep, Jumat (7/10/2022).

Senada dengan Koordinator MD KAHMI BanggaiKep, Mulhanan mengatakan untuk memenuhi syarat minimal 5 (lima) daerah Kabupaten/Kota yang menjadi bagian dari pembentukan DOB Banggai Raya cukup memekarkan Kabupaten Banggai menjadi dua daerah otonom lagi.

“Kabupaten Banggai digeser ke Batui Toili, Luwuk menjadi Kota, dan Tompotika menjadi Banggai Darat. Sehingga kelak memenuhi syarat minimal jumlah daerah yang disyaratkan Undang-undang yaitu Kabupaten Banggai, Banggai Kepulauan, Banggai Laut, Banggai Darat dam Kota Luwuk,”ujarnya.

Mengenai ide Banggai Kepulauan menjadi ibukota DOB Provinsi Banggai Raya kelak, Tokoh KAHMI Sulteng yang akrab disapa Kanda Tony itu menyatakan bukanlah hal yang mustahil, sebab sudah ada contoh beberapa daerah yang meskipun bukan kota utama dalam satu kawasan tetapi kemudian dipilih menjadi pusat pemerintahan.

“Banggai Raya dengan ibukota di Banggai Kepulauan seperti yang dikemukakan Koordinator MD KAHMI tadi, memungkinkan terjadi. Karena ada contohnya, seperti di Kalimantan Timur kota paling besar dan berkembang sejak dulu adalah Balikpapan, tetapi yang menjadi ibukota Provinsi Kalimantan Timur adalah Samarinda bukan Balikpapan. Begitupun dengan Provinsi Kepulauan Riau, siapa tidak kenal Batam sebagai kota industri yang sangat maju, tapi faktanya pusat pemerintahan Provinsi Kepri di Tanjung Pinang bukan di Batam,”jelasnya sambil memberikan contoh.

Karena itu kata Mulhanan, keberadaan MD KAHMI menjadi strategis sebagai salah satu komponen perjuangan dalam merealisasikan pembentukan DOB Provinsi Banggai Raya.

“Dengan demikian maka keberadaan MD KAHMI menjadi sangat strategis sebagai salah satu komponen penggerak perjuangan. Melalui KAHMI dapat menjadi instrumen untuk membangun komuniksi dengan teman-teman KAHMI di DPR RI dan di Kementrian Dalam Negeri. Saya percaya kalo jaringan KAHMI ini di manfaatkan dengan baik akan memudahkan pembentukan DOB Provinsi Banggai Raya,”pungkasnya. *(RB)

Berita Terkait