Home » Lipu Papalan » Banggai Kepulauan » Penyelesaian Kasus Asusila Kades Dinilai Tak Jelas, Warga Desa Tolo Demo dan Segel Kantor Desa
pasang-iklan-atas

Penyelesaian Kasus Asusila Kades Dinilai Tak Jelas, Warga Desa Tolo Demo dan Segel Kantor Desa

Pembaca : 16
IMG_20211006_150822_857

ALAIMBELONG.ID – Salakan. Kasus pelecehahan seksual terhadap dua orang gadis di bawah umur berinisial RS (13) siswi SMP dan RK (16) siswi SMA yang diduga dilakukan oleh oknum ST Kepala Tolo, Kecamatan Bulagi, Kabupaten Banggai Kepulauan yang sempat menjadi trending topic linimasa berita lokal pada medio bulan Juli 2021 lalu sepertinya masih menjadi polemik dikalangan masyarakat desa setempat.

Pasalnya, kasus asusila tersebut kini bagai api di dalam sekam. Ketidakpuasan warga terhadap penyelesaiannya kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan Kades Tolo dinilai tidak kunjung jelas, meskipun pihak Polres Banggai Kepulauan telah memanggil pelaku ST dan korban RS dan RK untuk dimintai keterangannya pada Selasa 27 Juli 2021 silam sebagaimana Surat Polres nomor surat : B/130/VII/2021/Reskrim, tertanggal 26 Juli 2021 guna menyikapi laporan pihak keluarga korban atas nama Mardiana Solitan dan sejumlah Generasi Muda Tolo (GMT).

Hal ini menyebabkan warga masyarakat Desa Tolo yang merasa tidak puas atas ketidakjelasan penyelesaian kasus asusila yang dilakukan oleh pemimpin mereka di Desa (Kades-red) marah dan melampiaskan kemarahan mereka dengan melakukan aksi unjuk rasa yang berujung penyegelan kantor Desa Tolo.

Setelah sebelumnya pada tanggal 17 September 2021 warga Desa Tolo melakukan aksi unjukrasa dan penyegelan, untuk kali kedua pada Minggu (3/10/2021) kemarin kembali warga melakukan aksi unjuk rasa dan penyegelan kantor Desa Tolo.

Sambil membakar ban bekas puluhan massa warga desa tersebut berorasi dan membentangkan spanduk sebagai bentuk protes kepada pihak terkait yang bertuliskan “Jangan di buka sebelum ada penyelesaian”.

Dalam keterangan via akun facebook miliknya, keluarga korban, Mardiana Solitan mengatakan bahwa aksi warga masyarakat itu sebagai protes dari belum adanya kejelasan penanganan kasus tersebut yang sudah berlangsung selama beberapa bulan.

“Dengan adanya permasalahan dari beberapa bulan kemarin, yang sampai hari ini belum ada hasilnya, maka hari ini tanggal 03 Oktober 2021 masyarakat Desa Tolo kembali memalang Kantor Desa Tolo,”tulis Diana Solitan.

Sementara itu Kepala Satuan Reserse dan Ktiminal (SatReskrim) Polres BanggaiKep, Iptu Ismail, SH yang dikonfirmasi wartawan melalui saluran telpon menjelaskan bahwa, sampai hari ini pihak korban belum melayangkan laporan secara tertulis terkait dugaan pelecehahan seksual yang menimpa para korban.

“Saya sudah suruh sama Kapolsek, suruh itu masyarakat yang merasa di lecehkan untuk datang melapor. Itukan tidak ada laporan Polisinya, bagaimana Polisi mau melakukan tindakan upaya-upaya hukum kalau tidak ada laporannya,”katanya singkat.

Kisruh dari kasus asusila Kades Tolo yang berujung aksi unjukrasa yang disertai aksi bakar ban bekas dan penyegelan Kantor Desa telah menyita banyak perhatian. Dilaporkan dari pantauan jurnalis Alaimbelong.id hingga, Selasa siang, (5/10/2021) Wakil Bupati BanggaiKep, Salim Tanasa terpaksa turun tangan, mengunjungi Desa Tolo untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Masyarakat Desa Tolo khususnya para tokoh pemuda berharap kedatangan Wakil Bupati dapat menemukan titik terang penyelesaian masalah Desa yang sedang memalukan tersebut. (Tr-PN)

Print Friendly, PDF & Email
Berita Terkait