ALAIMBELONG.ID – Salakan. Ratusan orang warga Kabupaten Banggai Kepulauan (BanggaiKep) diduga jadi korban pencaloan berkedok penggangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang dilakukan oleh dua orang oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) berinisial YM dan EM. Para korban yang diiming-imingi pelaku akan menerima Surat Keputusan (SK) kelulusan pengangkatan CPNS langsung dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, kini mulai mempertanyakan kejelasan janji tersebut.
“Kitorang di janji katanya paling lambat bulan Desember 2021 sudah terima SK, tapi sampe sekarang ini so lewat Desember belum ada itu SK,”ucap sumber yang enggan namanya disebutkan.
Kepada awak media Alaimbelong.id pekan lalu, sumber menceritakan bahwa mereka diiming-imingi oleh oknum ASN berinisial YM dan EM lulus secara otomatis menjadi PNS langsung dari pemerintah pusat tanpa proses seleksi sebagaimana lazimnya pengangkatan CPNS, dengan ketentuan membayar uang muka dengan jumlah yang berfariasi.
“Dorang bilang kata torang akan lulus, jadi secara otomatis langsung di kase SK dari Presiden, dengan ketentuan bayar uang muka dulu, ada yang Rp.500 ribu sampai dengan Rp.2,5 juta, bahkan mungkin ada yang lebe dari itu, nanti kalo SK sudah terima baru kese lunas, total per SK/perorang Rp.20 juta,”ungkapnya.
Menurut sumber, argumentasi dari oknum YM dan EM terkait janji pengangkatan CPNS tanpa mekanisme seleksi itu untuk mengganti ASN yang sudah meninggal dunia, dan sumber pengupahannya (gaji-red) langsung dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
“Katanya dorang, kenapa torang otomatis langsung di SK kan dari pusat karena untuk mengganti PNS yang so mati, dan gajinya nanti langsung dari APBN, karena APBD (Daerah-red) tidak mampu menggaji,”jelasnya.
Dari informasi yang diperoleh awak media, korban dari praktek pencaloan CPNS yang dilakukan kedua oknum ASN dilingkungan Pemerintah Daerah BanggaiKep tersebut berkisar sekitar 275 orang warga masyarakat, baik yang telah berstatus honorer maupun bukan honorer. Sementara itu oknum YM yang coba dimintai klarifikasinya oleh wartawan, Kamis (24/2/2022) terkait keluhan para korban yang mempertanyakan mengapa sampai sekarang belum menerima SK kelulusan CPNS secara otomatis sebagaimana yang dijanjikan tidak memberikan jawaban.
Padahal sebelumnya, YM dan EM yang sempat diwawancarai reporter Alaimbelong.id pada medio Juni 2021 silam, membenarkan ada rekrutmen pengangkatan CPNS yang mereka sedang tangani dengan sejumlah pembiayaan yang dipungut untuk biaya administrasi.
“Itu benar adanya, berkas mereka kami bawa ke Istana Negara dengan Tembusan ke Kementerian, DPR-RI, dan Gubernur Sulawesi Tengah. Memang ada administrasi yang kami butuhkan, untuk biaya fotocopy 9 rangkap berkasnya mereka untuk di bawa ke Jakarta,”ucap YM sambil menunjukan sejumlah bukti dokumentasi foto-foto dan tanda terima dokumen di Istana Negara.
YM mengakui bahwa memang rekrutmen CPNS yang mereka lakukan berbeda dengan yang selama ini dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) BanggaiKep, tindakannya tersebut bahkan diklaim bukan hanya membantu para korban untuk lolos jadi ASN tetapi juga untuk membantu Pemda mengurangi jumlah tenaga honorer.
“Memang kami ini beda dengan apa yang Pemda lakukan, kalau di Pemda masih harus bertahap, seleksi dulu. Kalau dari kami langsung di ajukan ke Presiden. Yaa, mudah-mudah jika ini terjawab maka akan menyelamatkan teman-teman yang lain, kami disini mencarikan solusi, jika ini berhasil maka Pemerintah Daerah akan terbantukan mengurangi jumlah honorer,”tambah YM
Sedangkan oknum ASN EM, mengakui bahwa memang banyak pihak yang tidak percaya dengan apa yang mereka lakukan, namun dirinya optimis bahwa tindakan mereka ini yang membantu meloloskan banyak orang menjadi ASN akan terealisasi.
“Mengenai kegiatan kami ini, memang banyak yang tidak percaya bahkan foto kamipun di anggap editan. Tapi kita lihat saja hasilnya ke depan,”ujar EM optimis. *(PRT)