Home » Lipu Papalan » Banggai Laut » Bupati Keluarkan SE Larangan Penerimaan Honorer, Wabup Sebut Pemimpin Itu Ibarat Penggadaian
pasang-iklan-atas

Bupati Keluarkan SE Larangan Penerimaan Honorer, Wabup Sebut Pemimpin Itu Ibarat Penggadaian

Pembaca : 3
20210408_093052

ALAIMBELONG.ID-Banggai. Ikhwal Surat Edaran Bupati Banggai Laut (Balut) mengenai pelarangan pengangkatan tenaga honorer atau Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan /atau non PPPK mengundang berbagai macam spekulasi terkait renggangnya hubungan Bupati Sofyan Kaepa dan Wakil Bupati (Wabub) Ablit Ilyas. Pasalnya penerimaan honorer dibeberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD)di lingkup Pemerintah Daerah Balut disebut-sebut kebayakan atas rekomendasi Wabub.

Menanggapi hal tersebut Wabub Ablit Hi. Ilyas mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak berlawanan dengan kebijakan yang diambil oleh Bupati.

“Artinya bukan berlawanan sama Bos, saya juga pernah disampaikan sama BKD tentang permasalahan itu karena so full, tapi ini begini kita punya visi-misi,”ungkap Ablit saat ditemuai reporter Alaimbelong.id, Senin (5/4/2021) di ruang kerjanya.

Menurut Ablit, apa yang dilakukannya merupakan komitmen dan tanggungjawbnya sebagai pemimpin untuk membantu menyelesaikan persoalan kerakyatan.

“Terus terang, torang ini dipilih tanpa duit, bahkan titipan orang tua bahwa muda-mudahan kalian terpilih dan liat-liat akan torang pe anak, sehingga kemarin-kemarin saya coba berkomunikasi dengan dinas kalau ada peluang tolong bantu kita punya anak-anak dan mungkin sebagian sudah ada yang terakomodir sebelum surat itu keluar,”lanjutnya.

Ablit mengibaratkan pemimpin itu mirip-mirip penggadaian menyelesaikan masalah tanpa masalah, sehingganya dirinya tidak menampik bahwa sebelum surat edaran itu dikeluarkan dirinya tidak melarang penerimaan honorer.

“Sebenarnya saya tidak ada yang saya halangi (penerimaan honorer) bahkan saya belum berpikir kalau torang punya duit atau tidak ada, bahkan saya berfikir sementara kita lagi mencari solusi ini karena keuangan lagi kolaps begini tapi bukan berarti torang badiam,”imbuhnya.

Dirinya juga menyampaikan kepada kepala dinas bahwa mereka yang masuk sebagai honorer diterima saja meskipun pembayaran honornya dibayarkan beberapa bulan kemudian.

“Saya bahasakan sama dinas begini kan mereka juga belum perlu duit, sementara ini yang penting masuk mereka diterima dulu, ah tidak tau berapa bulan kemudian baru mereka di honor,”pungkasnya.

Sementara itu dibeberapa pertemuan resmi, Bupati Sofyan Kaepa sering menyebut bahwa kondisi keuangan daerah lagi kurang baik akibat deca online dari defisit Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran (TA) 2020 sehingga rekrutmen tenaga honorer dapat membebani pembelanjaan APBD TA. 2021. *(DONS).

Print Friendly, PDF & Email
Berita Terkait