ALAIMBELONG.ID – Banggai. Calon Bupati petahana pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Banggai Laut (Balut) tahun 2020, Wenny Bukamo, Kamis (3/12/2020) siang, di tangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terkait dugaan suap proyek untuk kepentingan kampanye Pilkada.
Sebagaimana dilansir, detikcom, Wenny diduga meminta sejumlah uang kepada para kontraktor untuk kepentingan kampanye pemenangan. Informasi yang diterima media ini dari sumber yang enggan namanya disebutkan menyatakan bahwa Tim KPK mengamankan Wenny Bukamo beserta lima orang rekanan dan seorang pengawal pribadi dengan inisial HP, HD, MRT, RK, AN dan WT dengan barang bukti berupa dokumen dan 2 kardus berisi uang tunai kurang lebih Rp.2 miliar.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron, dalam sesi konferensi pers di chanel Youtube milik KPK, membenarkan telah terjadi penangkapan terhadap Bupati Banggai Laut, Wenny Bukamo melalui OTT yang dilakukan oleh Tim KPK.
“Kami hanya bisa mengatakan membenarkan telah terjadi giat penangkapan terhadap penyelenggara negara yang diduga bupati (Banggai Laut-red) dan beberapa pihak, ada pihak penyelenggara negara dan ada pihak swasta”, jelasnya.
Sementara itu pihak Kepolisian Resor Banggai Kepulauan serta Kejaksaan Negeri Banggai yang dimintai konfirmasi terkait OTT Tim KPK terhadap Wenny masih enggan memberikan keterangan. “Saya tidak bisa memberikan keterangan karena saya belum dengar kabar itu” ucap Kajari Banggai, Fauzal saat di hubungi wartawan.
Dari penelusuran Alaimbelong.id berdasarkan pengumuman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada situs https://elhkpn.kpk.go.id, Wenny Bukamo terakhir melaporkan kekayaannya pada 3 Maret 2020 atas kekayaan yang diperolehnya selama tahun 2019 sebagai Bupati Banggai Laut.
Dimana hartanya kekayaannya terdiri dari empat bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Kota Surabaya, Banggai, dan Banggai Laut. Ia juga memiliki dua bidang tanah di Kota Surabaya dan Banggai, dengan total harta kekayaan tanah dan bangunan senilai Rp.5.506.000.000.
Selain itu, Wenny juga memiliki harta berupa alat transportasi dan mesin senilai Rp.29,5 juta terdiri dari satu unit mobil dan dua sepeda motor. Ia juga tercatat memiliki kas dan setara kas senilai Rp.350 juta.
Seharusnya Wenny memiliki total kekayaan Rp.5.885.500.000. Namun, karena ia tercatat juga memiliki utang Rp. 450 juta sehingga total kekayaannya saat ini Rp.5.435.500.000.
Tentu jumlah ini bukanlah jumlah yang pasif mengingat ada rentang waktu sembilan bulan berjalan sejak dilaporkan pada maret 2019 sampai sekarang Desember 2020. (RB)