ALAIMBELONG.ID – Banggai. Jelang Pelaksanaan Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) tingkat Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) ke-29 yang akan dilaksanakan di Kabupaten Banggai Laut (Balut) pada bulan Juli 2021 mendatang, infrasruktur Jembatan Mampaliasan belum rampung dibangun sementara jembatan alternatif kondisinya dipandang mengkhawatirkan.
Sebagai salah satu akses menuju pusat ibu kota dan tempat pelaksanaan kegiatan STQ yang letaknya sangat strategis karena menjadi urat nadi penopang ekonomi masyarakat dan lalu lintas keluar masuk menuju pusat perkantoran, pasar dan pelabuhan, Jembatan Mampaliasan menjadi begitu penting dan perioritas untuk dirampungkan.
Jembatan yang diproyeksikan selesai sebelum STQ digelar dan dapat digunakan pada saat pelaksanaan STQ itu mulai dibangun pada tahun 2020 dimasa pemerintahan Wenny Bukamo -Tuty Hamid yang digadang-gadang sebagai bangunan ikonik kebanggaan masyarakat Balut.
Kepala Bidang Bina Marga Zain Ahmadi mengungkapkan rasa pesimisnya bahwa jembatan tersebut dapat selesai dibangun sebelum STQ digelar.
“Iya tidak akan mungkin untuk digunakan. Itu kalau dia terbayarkan (Pencarian) di Februari lalu, bisa dia rampung Sebelum STQ, mungkin tidak seratus persen, tapi sudah bisa untuk digunakan,”terang Zain saat di temui di Kantor PUPR Balut, Jumat (25/06/2021).
Zain pun membeberkan sebab keterlambatan pembangunan Jembatan, menurutnya pihak kontraktor sebenarnya siap untuk menyelesaikan pekerjaan, hanya saja Pemerintah Daerah (Pemda) yang lambat untuk membayar sesuai progres pembangunan jembatan.
“Kontraktor itu bisa melaksanakan bisa dia pacu kemarin, tapi kita punya tagihan (di keuangan-Red) itu dari bulan Februari masuk sampai hari ini pun belum ada pencairan. Sementara proses lapangan sudah 57 sekian persen, baru itu yang dicairkan hanya 43 persen, itu dari bulan Februari,”bebernya.
Sementara itu Rusdin Panguale Anggota Legislatif dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyorot keterlambatan pembangunan Jembatan Mampaliasan dan menyayangkan kondisi jembatan alternatif Mampaliasan yang menurutnya, kondisinya mengkhawatirkan dan menyarankam Pemda agar memperhatikan dengan serius jembatan alternatif tersebut.
“Alternatif akhir adalah perbaikan jembatan yang sudah di pake-pake itu jembatan alternatif, sebab tidak mungkin Pisa mo dipacu, apalagi yang datang itu dari rombongan 13 Kabupaten Kota,”ucapnya.
Aleg PKB yang biasa disapa ustadz Aco tersebut juga mengatakan kalau Jembatan Mampaliasan nantinya juga akan menjadi infrastruktur kebanggaan daerah Banggai Laut. “Sebenarnya Jembatan itu juga akan menjadi ikon kita,”tutupnya. (DONS).