ALAIMBELONG.ID – Banggai. Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Calon Bupati Banggai Laut (Balut) Petahana, Wenny Bukamo beserta sejumlah rekanan terkait pada Kamis (3/12/2020) siang, dalam dugaan kasus grativikasi barang dan jasa tahun anggaran 2020 yang diduga akan digunakan sebagai dana kampanye pemenangan Pilkada, juga berakibat disegelnya ruang kerja Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) serta ruang Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Balut oleh KPK.
Terkait hal ini, pihak Dinas PUPR dan ULP yang dimintai keterangan kompak menolak berkomentar dengan alasan dilarang oleh Tim KPK untuk berkomentar bahkan mereka menolak wartawan untuk mengambil gambar.
“Mohon maaf saya tidak bisa memberikan keterangan, dan kalo boleh jangan dulu ambil gambar ruangan yang jadi segel karena ini masih amanat dari KPK,” Ujar Sekretaris Dinas PUPR, Taslim R Sapa kepada wartawan, Jumat (4/12/2020).
Sikap serupa juga dilakukan pihak ULP, Gunawan, pegawai bagian barang dan jasa. “Ruangan ULP sudah segel, namun mohon maaf karena dari amanatnya orang KPK jangan dulu di ganggu ruangan ULP dan saya harap kita bisa saling menghargai dan saya tidak bisa memberikan komentar apapun,” Ucapnya.
Sementara itu, Pejabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) yang juga Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Balut, Idhamsyah Tompo, yang disebut-sebut sebagai orang yang paling dipercaya Wenny Bukamo di Birokrasi sukar ditemui untuk dimintai tanggapannya.
Awak media Alaimbelong.id yang berusaha menemui Idhamsyah di Kantor maupun di rumah jabatannya tak juga menemukan keberadaan Idhamsyah. Di kantornya sejumlah pegawai menyatakan tidak tahu keberadaan bos mereka, begitu pula di rumah jabatan, meskipun tampak ada mobil dinas di depan rumah tapi petugas Satpol PP yang piket menyatakan beliau tidak berada di tempat. Dicoba dihubungi melalui telpon dan SMS namun yang bersangkutan (Idhamsyah-red) tak memberi respon.
Salah satu sumber menyebutkan bahwa Sekda Idhamsyah, semalam terpantau baru saja melakukan syukuran atas selesainya pembangunan (perkiraan-red) rumah pribadi barunya di jalan jalur dua, sampai sekitar jam 2 malam, siangnya di Kantor BPKAD sampai waktu Sholat Jumat, setelah itu tidak ada kabar dan susah ditemui.
Padahal, tanggapan Idhamsyah Tompo sebagai pimpinan eksekutif tertinggi dalam menjalankan peran strategis pemerintahan daerah, dinanti banyak pihak. Pasalnya Idhamsyah diduga banyak tahu hal yang terkait seluk-beluk pemerintahan selama ini, terutama yang berkaitan dengan masalah keuangan daerah dan proyek-proyek.
“Pengembangan kasus dari OTT nya Bupati, ini menarik untuk kitorang amati dan tunggu kinerja dari KPK. Karena orang semacam Idhamsyah saya tidak yakin, kalo tidak sama sekali memiliki keterkaitan. Sebab beliau adalah salah satu konseptor Bupati”, Jelas Fauzi M. Aku salah satu pemuda Banggai yang dikenal kritis.
Menurutnya, sudah menjadi rahasia umum bagaimana dominannya peran Idhamsyah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, dimana hampir semua dimensi, dia yang mengaturnya. Bahkan secara terang-terangan dia merupakan pelindung dari pejabat yang berpolitik praktis mengkampanyekan Paslon 01 dengan berbagai metode, baik dengan cara-cara yang diduga intimidatif kepada para ASN maupun dengan cara-cara lain seperti pembagian tunjangan kedukaan yang tiba-tiba muncul sebagai program Bupati petahana . (ADN / AHL)