Home » Lipu Papalan » KKB Beraksi, Warga 4 Kampung Mengungsi Ke Timika
pasang-iklan-atas

KKB Beraksi, Warga 4 Kampung Mengungsi Ke Timika

Pembaca :
Makan Bersama Anggota Keamanan Dengan Masyarakat
Makan Bersama Anggota Keamanan Dengan Masyarakat

Jayapura, PapuaFrame.com – Ratusan warga dari Kampung Longsoran, Batu Besar, Kimbeli dan Banti memutusakan untuk mengungsi ke Kabupaten Mimika akibat dari kekejaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Tembagapura.

Kapolsek Tembagapura, AKP Hermanto mengatakan, warga yang mengungsi melewarti jalur kampung Utikini meminta bantuan dari Polsek Tembagapura untuk di turunkan ke Timika karena sudah tidak nyaman di kampung.

“Jadi, dari keterangan warga alasan mereka ingin mengungsi ke Timika dikarenakan suasana di Kampung sudah tidak nyaman, terkait adanya kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang sudah menempati dan mengganggu masyarakat Kampung, bahkan meminta makanan dengan paksaan dan menodongkan senjata,” kata Kapolsek Hermanto dalam rilisnya, Sabtu (7/3/2020).

Menurut Kapolsek, hingga pukul 18.00 WIT dari data yang dihimpun sudah sekitar 790 orang yang mengungsi sekitar 100 anak-anak, 370 Wanita dan 320 laki-laki, yang berasal dari Kampung Longsoran, Batu Besar, Kampung Kimbeli serta Kampung Banti.

“Setelah memverifikasi setiap warga dengan mendatakan tanda pengenal selanjutnya hasil koordinasi dengan CLO PT Freeport Indonesia disiapkan sebanyak 13 Bis PT Freeport yang akan digunakan untuk masyarakat ke Timika,” jelas Kapolsek.

Tiba Timika, kata Kapolsek, para pengungsi akan diantar dengan kendaraan truk yang sudah disiapkan akan mengantar masyarakat hingga ke kediaman mereka di Kota Timika seperti ke SP5, SP 12, Kwamki dan daerah lain.

“Juga untuk masyarakat yang masih menunggu kendaraan bis di siapkan makan dan minuman sementara menunggu kendaraan menuju ke Timika,” katanya.

Tokoh Pemuda Banti, Agus Beanal mengucapkan terima kasih atas kesigapan pihak Kepolisian dan TNI dalam membantu mengamankan serta mengevakuasi masyarakat mulai dari dini hari hingga gelap.

”Sekali lagi kami ucapkan terima kasih banyak karena di Kampung kami takut dan tidak aman bagi anak-anak,” kata Agus. (Redaksi)

Berita Terkait