ALAIMBELONG.ID – Luwuk. Perkaderan adalah ikhtiar untuk mencetak generasi ideologis yang menjadi kekuatan inti pelopor gerakan revolusi banggapi untuk mewujudkan kebangkitan Lipu Banggai yang dicita-citakan. Hal ini diungkapkan Presidium Majelis Banggapi Sangkap Ikatan Keluarga Alumni Mahasiswa Indonesia Montolutusan Banggai (IKAMIMo Banggai), Fatharany Berkah Abdul Barry, S.Sos,.M.I.Pol, dalam acara pembukaan Orientasi Kader Montolutusan (OKM) atau Potolosan Tumbe (PT-I) Angkatan XXVII KaMIMo Banggai, Jumat, (25/3/2022) di graha Pemuda/KNPI Banggai.
“Perkaderan OKM/PT-I dan PKM/PT-II di KaMIMo Banggai ini adalah upaya sistematis untuk mencetak generasi ideologis yang akan menjadi kekuatan inti dari misi KaMIMo Banggai yaitu revolusi banggapi untuk mewujudkan kebangkitan Lipu Banggai, melalui cara internalisasi nilai-nilai Kebanggaian,”ungkapnya.
Hal ini, menurut Langgong Fathan tercermin jelas dari tujuan organisasi KaMIMo Banggai,yaitu “Menciptakan Mahasiswa yang Berkarakter Tuu-Tu, Memiliki Jiwa Montolutusan yang Tinggi, Proaktif dan Bertanggungjawab dalam mewujudkan Kebangkitan Lipu Banggai.”
“Maksud dari perkaderan di KaMIMo Banggai, jelas untuk mewujudnyatakan tujuan itu, sehingga kenapa dilakukan secara sistematis dan berjenjang dengan kurikulum perkaderan 70% tentang Kekamimoan dan kebanggaian,”imbuhnya.
Karena menurutnya, esensi dari perkaderan adalah mendidik dan mempersiapkan generasi pejuang yang akan menjadi tulang punggung dalam mengemban misi organisasi.
“Jadi kalo kita rujuk etimologi dari kader dalam bahasa Prancis, yaitu Cadre atau les cadres yang berarti inti tetap dari suatu resimen atau pasukan, maka sejatinya kader adalah orang-orang terbaik yang dipersiapkan menjadi tulang punggung perjuangan organisasi,”jelasnya.
Sehingga kata dia, jelaslah tanggunghawab para langgong (senior-red) sebagai pengkader adalah mempersiapkan duplikasi dirinya, pikirannya dan semangat juangnya, yang kualitasnya sama bahkan melebihi dirinya, seperti Socrates mewariskan Plato dan Plato mewariskan Aristoteles. Sehingga tidak dibisa didalam proses kaderisasi ada kekhawatiran kehilangan panggung, hegemoni, pamor dari para pengkader.
“Bagi saya salah satu kesuksesan kaderisasi dalam organisasi adalah ketika mereka melahirkan banyak tokoh-tokoh baru yang menjadi ikon organisasi, harus banyak matahari terbit. Jadi KaMIMo Banggai akan sukses melakukan kaderisasi ketika dia terus bertumbuh melahirkan tokoh-tokoh muda progresif, aktivis, intelektual baru dengan visi kebanggaian yang kuat di daerah bahkan di pentas nasional, insha Allah,”tegasnya.
Pertanyaannya sekarang imbuh fathan, bagaimana caranya untuk menjadi kader terbaik organisasi ? “formulasinya cuma tiga saja, ini sering saya ulang-ulang sampaikan kepada piot-piot, yaitu rajin baca buku, rajin diskusi atau rutin ikut kajian, dan berani mengambil peran dalam setiap kegiatan organisasi. itulah kunci belajar sukses di organisasi, dengan mengalami dan menikmati dialektikanya,”tutupnya. *(AWI)