Home » Uncategorized » Kelompok Diskusi, Rangkaian Aksi dari Proses Kaderisasi
pasang-iklan-atas

Kelompok Diskusi, Rangkaian Aksi dari Proses Kaderisasi

Pembaca : 8
IMG-20201124-WA0019

ALAIMBELONG.ID – Luwuk. Sebagai rangkaian dari proses kaderisasi organisasi dilingkup Kerukunan Mahasiswa Indonesia Montolutusan Banggai (KaMIMo Banggai), Pengurus Harian Organisasi (PHO) membentuk Kelompok-kelompok diskusi internal yang dimentori oleh para Langgong (kanda / senior-red) KaMIMo Banggai.

“Kelompok diskusi ini dibuat sebagai tindak lanjut dari proses perkaderan, yang dibentuk sebagai tindaklanjut dari OKM / PT-I maupun PKM / PT-II. Terdiri dari beberapa regu, sekarang ada 8 regu (kelompok-red), dimana masing-masing regu ini beranggotakan 5 -8 orang, ucap Kifriawan Luande, Ketua Bidang Kaderisasi dan Pengembangan Organisasi (KPO) KaMIMo Banggai, Senin (23/11/2020).

Menurut Kifri, masing-masing squad bebas menentukan tema diskusi dan jadwal diskusi. Tapi diprioritaskan tema tentang kebanggaian. Tempatnya pun bisa di Sekretariat atau bisa juga di luar, tergantung kesepakatan mereka dengan para mentornnya yang ditunjuk oleh PHO sebagai (pembina-red) diskusi.

Aksara Kabid KPO-nya Ketua Umum PHO KaMIMo Banggai, Doni Setiawan. Menjelaskan bahwa kelompok diskusi di KaMimo Banggai ini dibentuk dengan harapan agar proses kaderisasi dapat terukur. Sehingga perkembangan kader, khususnya pemahaman mereka tentang Kekamimoan dan kebanggaian dapat evaluasi sampai dimana.

Doni memberikan contoh dari aktivitas diskusi kelompok seperti yang dilakukannya. “Saya juga punya squad, dalam hal ini semua Langgong yang ada distruktur kebagian peran sebagai mentor, tidak tercuali saya sebagai Ketua Umum. Contoh kajian (diskusi-red) kali ini yang dilakukan oleh squad saya, dengan tema Falsafah Montolutusan: Pengabdian dan Cinta, ini akan bedah untuk melihat bagaimana falsafah Montolutusan, mengajarkan kita sebagai anak negeri untuk hidup mengacu pada nilai-nilai budaya Montolutusan (persaudaraan-red) “, jelasnya.

Menurutnya, Persaudaraan yang dimaksud adalah persaudaraan yang berlandaskan pada nilai-nilai “Totuukon Sangkap (4 Prinsip Kebenaran” yang menjadi ideologi Mian Banggai, yaitu: (1). Moloyos doi Temeneno, (2). Monikil doi Utus, (3). Moliyos doi Kakabai, dan (4) Monondok doi Bundu.

Mengakhiri pemahaman dan pengamalan Totuukon Sangkap adalah Pengabdian, lebih spesifik adalah pengabdian kader KaMIMo Banggai pada daerah, demi kebangkitan Negeri Banggai Sejati.

“Pengabdian yang dimaksud adalah pengabdian secara totalitas, tidak setengah, Agar hasilnya juga Total / sempurna. Caranya dimulai dari belajar (Belajar apa saja, dan mengimplementasikannya dalam bentuk nyata), agar dapat menjadi Banggapi yang berdaulat dan bertanggungjawab.
Alasan kita mengabdi karena kecintaan kita pada negeri sejati, Banggai Kepulauan dan Banggai Laut “, pungkasnya. (RB / DONS)

Berita Terkait