ALAIMBELONG.ID – Luwuk. Pengurus Harian Organisasi (PHO) Kerukunan Mahasiswa Indonesia Montolutusan Banggai (KaMIMo Banggai) perode 2020-2021 di bawah kepemimpinan Ketua Umum (formateur) dan Wakil Ketua Umum (mide formateur) terpilih, Abdul Kadim Anuar dan Israil Yalami, Selasa 29 Desember 2020 resmi dilantik .
Pengambilan sumpah dan janji dalam pelantikan tersebut dilaksanan di Gedung KNPI Kabupaten Banggai oleh Ketua Dewan Pembina (DP) KaMIMo Banggai.
Ketua Tolo Kabai (Panitia Pelaksana) Fahrin Hanir dalam laporannya menyebutkan bahwa dalam acara pelantikan ini selain PHO juga turut dilantik Dewan Pertimbangan Organisasi (DPO) sekaligus akan dirangkaikan dengan Rapat Kerja PHO.
“Sebagaimana terpampang dalam spanduk itu bahwa kegiatan ini selain Pelantikan PHO juga DPO, jumlah personalia PHO yang dilantik yaitu 42 orang dan DPO 4 orang. Setelah acara pelantikan langsung dirangkaikan dengan acara Rapat Kerja (Raker) PHO, jadi ini adalah acara pelantikan sekaligus pembukaan Raker , “ungkapnya.
Dalam sambutanya, usai diambil sumpah janjinya sebagai Ketua Umum KaMIMo Banggai, Abdul Kadim Anuar mengatakan bahwa masa depan organisasi adalah tanggungjawab bersama, terutama yang masuk dalam struktur PHO bukan hanya tanggung jawab dirinya dan Wakil Ketua umum saja, yang dibutuhkan kekompakan dan kerjasama yang baik dalam mengemban amanah satu tahun kedepan.
“Amanah ini bukan sendiri-mata, amanah saya secara pribadi, melainkan ini amanah bersama seluruh kader KaMIMo Banggai, khususnya yang masuk di kepengurusan, saya dan Israil (waketum-red) hanya pihak yang dipercayakan oleh kader sebagai penjaga dinamika segaligus dari arah organisasi agar dinamikanya tetap terarah pada misi KaMIMo Banggai, “ujarnya.
Hal ini kata, Kadim yang relevan dengan makna dari tema kegiatan Pelantikan dan Rapat Kerja yang diangkat yaitu “Kokondong, Ketes: KaMIMo Banggai Harus di Kuatkan, Revolusi Banggapi Harus Ditegakkan”.
“Dilihat dari tema kita, jelas mendorong kita untuk meningkatkan semangat juang, tentu melalui peningkatan kualitas setiap kader melalui proses formal OKM / PKM serja kajian-kajian rutin. Olehnya itu diharapkan setiap kader haruslah berdiri tegak, kuat pikiran, kuat hati, sehingga kekuatan itu mampu menjadi peralatan pengontrol daerah tercinta Bangkep dan Balut, revolusi banggapi sebagai jalan kebangkitan negeri dapat dijalani dengan baik, “jelasnya.
Sementara itu Ketua Dewan Pembina KaMIMo Banggai, Sartun T. Landenngo, SH dalam arahannya menyampaikan pentingnya tiga budaya dalam kehidupan organisasi KaMIMo Banggai yang harus dijaga harmonisasinya. Ketiga hal itu adalah budaya gotong royong, budaya baca buku dan diskusi, serta budaya demonstrasi.
“Poin penting berorganisasi di KaMIMo Banggai, yang tidak bisa di anggap remeh dan harus dijaga intensitasnya yaitu pertama, budaya gotong-royong yang sudah menjadi identitas organisasi dan kader. Kedua, budaya baca buku dan diskusi, sangat penting untuk dijalankan, harus bisa dilaksanakan. Ketiga, budaya berdemontrasi, sebagai wujud koreksi terhadap kebijakan pemerintah tetap harus manjadi prioritas,”urainya.
Lebih lanjut, Sartun menambahkan di samping tiga hal tersebut yang telah menjadi budaya organisasi yang harus dijaga intensitas dan harmonisasinya, setiap kader KaMIMo Banggai harus menguasai dan memahami secara mendalam substansi dari makna Totukon Sangkap yang Moloyos, Monikil, Moliyos dan Monondok falsafah dan ideologi organisasi yang menjadi identitas kader.
“Akumulasi nilai falsafah TuuTu dan Ideologi Montolutusan yang mewujud dalam konsep Totuukon Sangkap yaitu Moloyos doi Temeneno, Monikil doi Utus, Moliyos doi Kakabai dan Monondok doi Bundu , haruslah dijiwai setiap kader KaMIMo Banggai dan sebisa mungkin diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya. (RB)
