ALAIMBELONG.ID – Luwuk. Kerukunan Mahasiswa Indonesia Montolutusan Banggai (KaMIMo Banggai) seolah tak pernah kehabisan narasi dan terobosan-terobosan inspiratif dalam penyelenggaraan roda organisasi. Bila sebelumnya dikenal ada dua jenjang perkaderan formal bagi calon kader dan kader yaitu Orientasi Kader Montolutusan (OKM) atau Potolosan Tumbe (PT-I) dan Prospek Kepemimpinan Montolutusan (PKM) atau Potolosan Toongan (PT-II). Kali ini melalui Program Kerja Bidang Advokasi dan Isu-isu Daerah (AID), KaMIMo Banggai menggelar pendidikan khusus bagi anggotanya yang diberi nama “Sikola Talenga (Singa)”.
“Kegiatan ini sengaja kita buat di kawasan perkemahan Desa Salodik karena memang konsepnya outdoor, sebab materinya juga merupakan kolaborasi dari materi olah pikir, olah vocal, dan olah fisik. Ya karena Sikola Talenga atau Singa ini konsepnya adalah sekolah demonstran,”ucap Ketua Tolo Kabai (Panitia Pelaksana-red), Anima Amat kepada reporter Alaimbelong.id, Kamis (9/12/2021).
Menurut Anima, para peserta kegiatan selama tiga hari akan menerima materi dari para instruktur dalam bentuk diskusi secara verbatif maupun non verbatif.
“Jadi selama tiga hari ini, para peserta akan memperoleh materi pembelajaran yang mengasah kemampuan analisis masalah (olah pikir), keterampilan orasi dan retorika (olah vokal) dan materi yang melatih ketahanan fisik (olah fisik),”tambahnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Advokasi dan Isu-isu Daerah, Adi Wijaya Manasa menjelaskan bahwa “Sikola Talenga” merupakan kursus pendidikan tambahan di KaMIMo Banggai, yang secara spesifik sebagai follow-up dari materi Manajemen dan Simulasi Aksi saat perkaderan OKM/PT-I.
“Jadi Singa ini adalah program inovasi dari Bidang Advokasi dan Isu-isu Daerah, bentuknya semacam pendidikan khusus bagi kader di luar dari jenjang perkaderan, karena memang kegiatan Singa ini bukan jenjang perkaderan di KaMIMo Banggai melainkan hanya sekedar pendidikan tambahan untuk memantapkan materi manajemen dan simulasi aksi saat perkaderan OKM atau PT-I, statusnya sama seperti kegiatan kajian rutin di sekretariat yang bernama PIKILAN atau Program Inspirasi Kajian Ilmiah Montolutusan,”jelasnya.
Lebih lanjut Adi mengatakan pemilihan “Sikola Talenga dengan akronim SINGA” sebagai nama dari pendidikan khusus demonstran ini dilakukan atas pertimbangan latar belakang dan tujuan dari dilaksanakan program tersebut.
“Pemilihan nama Sikola Talaenga atau Singa ini, tidak lepas dari motivasi dan tujuan yang hendak dicapai dari program pendidikan khusus demonstran, yaitu membina jiwa militansi dan patriotisme kader KaMIMo Banggai. Namanya juga kan sekolah kesatria (Talenga-red) jadi hasilnya harus berani seperti Singa, simpelnya boleh dikatakan Sikola Talenga KaMIMo Banggai ini untuk mencetak singa-singa podium dan parlemen jalanan,”tandasnya dengan nada enteng. *(IR)