ALAIMBELONG.ID – Luwuk. Kerukunan Mahasiswa Indonesia Montolutusan Banggai (KaMIMo Banggai) meraih peringkat ke -II dalam kegiatan Lomba Kuliner Khas Sulawesi Tengah, Jumat, (2/7/2021) malam.
Lomba kuliner yang inisiasi oleh organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Luwuk itu berlangsung dipelataran Kampus Unismuh Luwuk yang diikuti lima kelompok organisasi
mahasiswa dilingkup Unismuh Luwuk serta dua organisasi paguyuban.
Kegiatan yang menghadirkan dua juri, dari Dinas Pariwisata Kabupaten Banggai ibu Ellya Irawati Uga dan Cheff Abu Nagaja Kepala Koki dari Swiss-Belinn Hotel Luwuk. Tim KaMIMo Banggai yang terdiri dari Kifri, Fahrin, Nirmala, Aprianti, dan Itin Hasan, tampil menyajikan menu makanan khas etnik Banggai bernama “Bete Kaluk”.
Hasil penilaian juri atas persentase menu yang sajikan oleh para juri menempatkan Tim KaMIMo Banggai dengan makanan khas Bete Kaluk-nya meraih peringkat kedua, sementara peringkat pertama di raih HMB dan peringkat ketiga diraih oleh BEM Fakultas Hukum Unismuh.
Dalam keterangannya kepada reporter Alaimbelong.id, Koordinator Tim KaMIMo Banggai, Kifriawan Luande mengungkapkan bahwa motivasi mereka ikut kegiatan lomba kuliner dengan menampilkan menu Bete Kaluk adalah memperkenalkan salah satu kuliner khas daerah Banggai Kepulauan dan Banggai Laut.
“Sebagai salah ekspresi kecintaan dari KaMIMo Banggai terhadap daerah, jadi kami ikut lomba ini untuk memperkenalkan salah satu kuliner khas Pau Lipu Banggai, begitu kira-kira,”ungkapnya.
Harapannya, lanjut Kifri, sebagai putera-puteri Banggai para mahasiswa khusus kader KaMIMo Banggai dapat mencintai bangga terhadap kebudayaan Banggai termasuk diantaranya kuliner khas Banggai.
“Kami juga berharap utus-utus pemuda dan mahasiswa yang berasal dari Bangkep dan Balut tidak lagi merasa malu dengan bebagai bullyan orang tentang indentitas kedaerahan justru harus bangga sebagai orang Pulo yang makan bete, toh juga daerah ini masih bernama Banggai,”tandasnya.
Untuk diketahui Bete atau Ndeke Kaluk merupakan salah satu kuliner khas masyarakat etnik Banggai yang bahan pokoknya adalah talas atau bete/ndeke, dimana talas yang sudah dikupas dibelah menjadi dua bagian kemudian bagian tengahnya dikeruk pakai sendok atau alat lainnya, setelah itu isi dan belahan talas tersebut disatukan kembali dan dimasak pakai santan. (Tr.-Ad)